Thursday, June 6, 2013

Pola tidur anak berkaitan dengan kebiasaan mereka mengompol di tengah malam

Pola tidur anak berkaitan dengan kebiasaan mereka mengompol di tengah malam. Anak yang mengorok dan tidur terlalu lelap lebih cenderung mengompol.

Banyak para orangtua yang mengira kebiasaan anak mengorok itu karena mereka capai dan lelah beraktivitas. Namun, praktisi chiropractic, Dokter Yuanita Adi Orabudi, menyarankan orangtua mempertimbangkan kembali perkiraan tersebut.

Di 811 Show Metro TV di Jakarta, Yuanita mengatakan mengorok terjadi lantaran oksigen kurang menjangkau otak. Sehingga jantung berusaha memompa lebih keras mengalirkan oksigen. Itulah penyebab terjadinya kebiasaan mengorok.

Kondisi itu pun membuat tubuh bereaksi dengan menghasilkan hormon AntiDiuretic. Sehingga, kemungkinan mengompolnya lebih besar.

Penyebab lainnya yaitu tidur terlalu dalam atau lelap. Dalam kondisi itu, otak tak dapat merespon keinginan kandung kemih untuk mengeluarkan air seni.

Menurut Yuanita, sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebutkan anak laki-laki lebih sering mengompol ketimbang perempuan. Sayangnya, peneltiian tak mengetahui penyebabnya.

Namun, Yuanita menyarankan para orangtua memperhatikan tumbuh kembang anak. Selain pola tidur masih berantakan, anak yang hiperaktif dan bermasalah dengan lingkungannya juga berpotensi mengompol. penyebab lainnya Anak kecil memiliki tulang ekor dan belakang yang bersifat fleksibel. Bila ada yang bergeser, maka anak akan mengeluarkan air kencing saat tidur alias mengompol.

Lantaran itu, anak perlu melakukan berbagai penanganan. Sebab, dunia medis menyebutkan anak usia tiga tahun seharusnya tak lagi mengompol. Di usia itu, mereka seharusnya sudah bisa mengatur keinginan untuk mengeluarkan air kencing.

Demikian dikatakan praktisi chiropractic, Dokter Yuanita Adi Orabudi, di 811 Show Metro TV, Jakarta,  Yuanita mengatakan pola tidur anak yang berantakan akan membuat posisi tulang belakang dan ekor bergeser. Itulah yang berujung pada pengeluaran kencing.

Namun sebelum itu, para orangtua sebaiknya melihat faktor lain seperti psikologi dan pola tidur anak. Setelah itu, orangtua mengonsultasikan masalah itu ke dokter atau ahli.

Bila faktor psikologi dan pola tidur tak bermasalah, orangtua sebaiknya melakukan rontgen pada tulang belakang dan ekor anak. Bila ada yang bergeser, maka ahli terapi chiropractic akan memeriksa tulang leher, dada, panggul, dan ekor anak.

Ahli akan menemukan segmen-segmen tulang merenggang atau bergeser. Ahli akan mengoreksi posisinya dengan meraba atau menekan tubuh bagian belakang. Lalu, ahli akan menggunakan alat bantu activator untuk meluruskan pergeseran tersebut.

Tapi, Yuanita menegaskan para orangtua tak sembarangan melakukan itu sendiri. Bila salah tekan, maka efek yang muncul bisa jadi lebih buruk.

Setelah posisi tulang membaik, para ahli menyarankan orangtua memperbaiki pola tidur anak. Sehingga tulang tak akan kembali bergeser.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda..

CANTIK

Nonacne merupakan produk untuk mengobati kulit berjerawat. dan membantu menghilangkan jerawat dan mencegah kemunculannya kembali. Mengkonsumsi suplemen ini secara teratur menghasilkan kulit yang indah dan halus.

Produk Herbal Buy my product
Untuk informasi pemesanan silahkan Klik Link berikut:
Obat anti Jerawat
Oder Pembelian