Pemahaman para ilmuwan terhadap sistem reproduksi perempuan telah mengalami kemajuan sangat pesat sejak para dokter di zaman Yunani kuno meyakini bahwa rahim bisa mengembara ke seluruh tubuh dan menyebabkan berbagai keluhan kesehatan.
Meski demikian, organ-organ reproduksi perempuan masih menyisakan misteri. Berikut adalah beberapa fakta mengenai rahim, vagina, dan sebagian misteri yang belum dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.
1. Rahim sangat elastis
Ketika tidak digunakan, uterus yang sehat adalah organ yang kecil. Ukuran panjangnya hanya sekitar 7,5 cm dan lebarnya 5 cm. Selama kehamilan akan terjadi perubahan drastis. Di usia janin 20 minggu, rahim bisa membesar hingga mencapai pusar. Di usia 36 minggu, bagian luar rahim sudah mencapai bagian bawah rusuk.
2. Sangat asam
Tingkat keasaman (pH) vagina berkisar antara 4,5. Padahal tingkat keasaman yang normal ada di angka 7. Tingkat keasaman vagina tersebut setara dengan tomat atau bir.
Mikroba di vagina merupakan penyebab tingginya tingkat pH. Salah satu koloni bakteri di vagina adalah laktobasilus yang memproduksi bakteri asam laktat. Tingkat keasaman di organ intim ini bertujuan untuk mencegah bakteri patogen masuk ke dalam rahim.
3. Sensasi berlebihan
Sejak lama selaput dara (hymen) dianggap sebagai simbol keperawanan. Sebenarnya hymen adalah bagian kecil dari jaringan di mulut vagina. Selaput ini bisa sobek saat pertama kali penetrasi seksual atau penetari lainnya.
Pada kasus yang sangat jarang (1 dari 2000 kelahiran), ada bayi perempuan yang lahir tanpa memiliki selaput dara. Ini berarti tidak ada lubang yang memungkinkan darah menstruasi atau cairan bisa keluar. Kondisi ini membutuhkan operasi untuk melakukan sayatan kecil.
4. Apakah G-spot ada?
G-spot atau area di vagina disebutkan sangat sensitif pada rangsangan erotis. Karena itu area ini paling sering dicari saat berhubungan seksual. Sebagian wanita juga mengaku mengalami orgasme G-spot. Meski begitu, penelitian anatomi mengenai area ini masih sedikit. Boleh dibilang, para ahli belum sepakat di manakah sebenarnya G-spot itu berada.
5. Menentukan kehamilan tidak sederhana
Terkadang, seorang wanita sudah dianggap hamil bahkan sebelum mereka dibuahi. Ini karena dokter kebanyakan mengukur usia kehamilan dari hari pertama pada siklus menstruasi terakhir. Sebagian besar wanita memang tidak yakin kapan mereka berhubungan seksual dan terjadi pembuahan. Namun, mereka pasti ingat kapan siklus haid terakhir.
6. Pembalut punya sejarah panjang
Saat ini ada berbagai jenis pembalut yang bisa melindungi wanita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tetapi wanita di zaman dahulu sebenarnya lebih kreatif. Sejak zaman Mesir kuno mereka menggunakan papirus yang dihaluskan. Kemudian nenek moyang orang Yunani menggunakan kain kasa yang diikatkan dengan kayu. Sementara itu nenek moyang orang Jepang menggunakan kertas. Orang Amerika kuno lebih memilih kapas penyerap.
Kompas
Meski demikian, organ-organ reproduksi perempuan masih menyisakan misteri. Berikut adalah beberapa fakta mengenai rahim, vagina, dan sebagian misteri yang belum dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.
1. Rahim sangat elastis
Ketika tidak digunakan, uterus yang sehat adalah organ yang kecil. Ukuran panjangnya hanya sekitar 7,5 cm dan lebarnya 5 cm. Selama kehamilan akan terjadi perubahan drastis. Di usia janin 20 minggu, rahim bisa membesar hingga mencapai pusar. Di usia 36 minggu, bagian luar rahim sudah mencapai bagian bawah rusuk.
2. Sangat asam
Tingkat keasaman (pH) vagina berkisar antara 4,5. Padahal tingkat keasaman yang normal ada di angka 7. Tingkat keasaman vagina tersebut setara dengan tomat atau bir.
Mikroba di vagina merupakan penyebab tingginya tingkat pH. Salah satu koloni bakteri di vagina adalah laktobasilus yang memproduksi bakteri asam laktat. Tingkat keasaman di organ intim ini bertujuan untuk mencegah bakteri patogen masuk ke dalam rahim.
3. Sensasi berlebihan
Sejak lama selaput dara (hymen) dianggap sebagai simbol keperawanan. Sebenarnya hymen adalah bagian kecil dari jaringan di mulut vagina. Selaput ini bisa sobek saat pertama kali penetrasi seksual atau penetari lainnya.
Pada kasus yang sangat jarang (1 dari 2000 kelahiran), ada bayi perempuan yang lahir tanpa memiliki selaput dara. Ini berarti tidak ada lubang yang memungkinkan darah menstruasi atau cairan bisa keluar. Kondisi ini membutuhkan operasi untuk melakukan sayatan kecil.
4. Apakah G-spot ada?
G-spot atau area di vagina disebutkan sangat sensitif pada rangsangan erotis. Karena itu area ini paling sering dicari saat berhubungan seksual. Sebagian wanita juga mengaku mengalami orgasme G-spot. Meski begitu, penelitian anatomi mengenai area ini masih sedikit. Boleh dibilang, para ahli belum sepakat di manakah sebenarnya G-spot itu berada.
5. Menentukan kehamilan tidak sederhana
Terkadang, seorang wanita sudah dianggap hamil bahkan sebelum mereka dibuahi. Ini karena dokter kebanyakan mengukur usia kehamilan dari hari pertama pada siklus menstruasi terakhir. Sebagian besar wanita memang tidak yakin kapan mereka berhubungan seksual dan terjadi pembuahan. Namun, mereka pasti ingat kapan siklus haid terakhir.
6. Pembalut punya sejarah panjang
Saat ini ada berbagai jenis pembalut yang bisa melindungi wanita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tetapi wanita di zaman dahulu sebenarnya lebih kreatif. Sejak zaman Mesir kuno mereka menggunakan papirus yang dihaluskan. Kemudian nenek moyang orang Yunani menggunakan kain kasa yang diikatkan dengan kayu. Sementara itu nenek moyang orang Jepang menggunakan kertas. Orang Amerika kuno lebih memilih kapas penyerap.
Kompas