Antara Pekerjaan dan Kehidupan

Kerja banting tulang demi sebuah pencapaian yang diidam-idamkan memang sah-sah saja dilakukan. Akan tetapi semua itu tentu ada porsi dan batasan-batasannya. Karena hidup tidak selamanya hanya untuk mengejar materi dan jabatan.

Terkadang tanpa disadari, kesibukan selama ini terlalu mengontrol diri kita sendiri, sehingga kita sering mengabaikan, kalau sebenarnya kita membutuhkan yang namanya keseimbangan dalam hidup, agar kehidupan kita berjalan selaras dengan yang diimpikan.

Ketahui porsi-porsinya
Bayangkanlah bagaimana rasanya kalau kita terlalu banyak makan dalam satu kesempatan. Tentu kita sepakat menjawabnya, "Akan kekenyangan". Dan dari segi medis, kekenyangan itu tidak baik untuk kesehatan.

Jika dikaitkan dengan kehidupan, pekerjaan bisa diibaratkan seperti makanan, dimana jika melakoninya tanpa mengetahui batasannya, maka keberhasilan itu tidak akan menjadi sempurna, jika kehidupan seperti hubungan sosial dengan keluarga, teman atau lingkungan tidak terbina dengan baik.
Maka dari itu, agar kedua hal tersebut berjalan lancar, lakukanlah sesuai dengan takarannya masing-masing.

Jujur dengan diri sendiri
Jangan ragu untuk berkata kalau kita jenuh atau lelah. Sangatlah manusiawi jika kelelahan dan rasa jenuh itu menghinggapi. Dan itu merupakan petanda kalau kita butuh sesuatu yang dapat menyegarkan kembali pikiran dan fisik. Dengan begitu, hal-hal yang akan menganggu performa dalam kehidupan dan juga pekerjaan akibat titik kejenuhan itu, tidak akan terlalu mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan kita.

Nikmati saja
Segala sesuatu kita jalani tentu memiliki resiko entah itu kecil ataupun besar. Namun, jika dilakukan dengan penuh kesadaran akan adanya resiko-resiko itu, tentu kita akan menjadi mawas diri dalam melangkah dan menjalani peran-peran kita dalam hidup.