Pertanyaan klasik di setiap perusahaan manufaktur ini kembali menghangat seiring dengan permintaan pasar yang mulai membaik bersamaan dengan kendala modal usaha yang terbatas karena restrukturisasi perusaahan. Untuk membuat keputusan yang tepat, eksekutif bisnis harus mengandalkan strategi jangka panjang dan mengadopsi taktik yang benar guna mencapai keunggulan dalam kompetisi usaha.
Banyak orang memilih untuk "membeli" untuk mengurangi kebutuhan modal, meningkatkan fleksibilitas dan imbal balik investasi. Namun, kondisi persaingan pasar yang ketat kadang mengharuskan pengusaha untuk "membuat" untuk menjaga kualitas, mengurangi risiko suplai, menjaga rahasia perusahaan dan konsiderasi usaha lainnya.
Mengingat pentingnya keputusan ini, A.T. Kearney telah mengembangkan metode lengkap untuk membantu klien-kliennya menjawab pertanyaan utama ini melalui pengkajian ulang strategi manufaktur dan penetapan taktik implementasi yang tepat.
Kami menyarankan untuk memulai proses ini dengan mengkaji nilai strategi dan performa dari setiap pabrik, teknologi, dan gabungan pabrik-teknologi (Logical Manufacturing Unit - LMU) (lihat gambar).
Kami memetakan pabrik, teknologi dan LMU menjadi empat kategori operasi yang merepresentasikan tingkat kepentingan mereka di dalam jaringan usaha. Analisis ini digunakan untuk pengambilan keputusan "membeli" atau "membuat".
Core: kegiatan operasi yang mempunyai nilai strategi dan performa tinggi. Berfungsi sebagai penopang pertumbuhan bisnis, mereka harus mampu memberikan performa yang tinggi.
Supporting: pelengkap kegiatan operasi utama, memiliki nilai strategi atau performa sedikit di bawah Core. Sesuai dengan keadaan ekonomi makro yang berubah-ubah, kegiatan operasi ini berpotensi untuk menjadi Core atau Secondary di masa depan.
Secondary: mempunyai nilai strategi atau performa rendah. Andil mereka di jaringan bisnis dipertanyakan, selain jika terjadi peningkatan performa atau perubahan strategi.
Marginal: mempunyai nilai strategi dan performa rendah serta tidak mempunyai kesuaian dalam jaringan bisnis. Kegiatan operasi ini sebaiknya dirasionalisasi secepatnya agar tidak menyia-nyiakan sumber daya perusahaan.
Metode manufaktur dapat diterapkan di semua pabrik, teknologi dan LMU di berbagai daerah, dan sebaiknya dikaji ulang seiring dengan perkembangan kondisi bisnis.
Panduan 'membeli' atau 'membuat'
Analisis kecocokan antara produk dan strategi manufaktur adalah langkah pertama dari enam tahap analisis untuk membuat keputusan yang konsisten, terstruktur, dan netral dalam menjawab pertanyaan di atas.
Manufacturing strategy compatibility: kesalahan umum yang sering terjadi berasal dari kecenderungan untuk membuat karena memiliki kapasitas. Namun demikian, perusahaan yang sukses menganalisis konsistensi pembuatan produk dengan strategi manufaktur mereka yang terbaru. Jika tidak mempunyai kecocokan, produk tersebut menjadi kandidat produk yang dibeli dari supplier.
Total delivered cost: membandingkan biaya antara membuat sendiri atau membeli dari luar. Produk yang tidak dapat dibuat dengan biaya yang bersaing bisa menjadi indikasi strategi manufaktur yang tidak efisien.
Capacity: membandingkan kapasitas yang diperlukan untuk membuat produk dengan kapasitas internal yang tersedia.
Intellectual property exposure risk: rahasia perusahaan harus dijamin jika produk dibuat melalui perusahaan eksternal. Perubahan regulasi dan pelaksanaannya juga berpotensi untuk memengaruhi strategi manufaktur perusahaan.
Business case development: produk baru mungkin memerlukan biaya investasi untuk dibuat sendiri ataupun biaya eksternal jika dibuat oleh perusahaan luar. Apa pun keputusannya, sebuah perusahaan harus menganalisis untung rugi dan risiko dari produk baru tersebut.
Contract manufacturer availability: meskipun analisis dari lima kategori di atas condong ke arah "membeli", sangat penting bagi sebuah usaha untuk melihat ketersediaan pihak ketiga yang mempunyai kapabilitas, biaya, servis, kualitas, dll, yang sesuai dengan keperluan.
Analisis di atas membantu kita untuk membuat alur keputusan yang menjadi dasar rekomendasi "membeli" atau "membuat".
Menjamin kesuksesan
Perusahaan yang memimpin di bidangnya biasanya mengikuti proses pengambilan keputusan yang dapat dijalankan dengan baik dan konsisten sebagai berikut:
• Tugas dan tanggung jawab yang jelas: institusi dan individu yang berkepentingan harus diidentifikasi, tugas dan tanggung jawab mereka dalam pengambilan keputusan harus jelas serta konsisten. Metode RACI (responsible, accountable, consulted, informed) dapat memperjelas level keterkaitan dan peranan masing-masing pihak.
• Strategi manufaktur yang mudah dijalankan: metode ini digunakan untuk pelaksanaan rutin strategi manufaktur. Operasi mana yang utama? Bahan dasar dan pengepakan apa yang standar? Informasi tersebut kemudian akan membimbing analisis pertama dalam penentuan keputusan "membeli" atau "membuat".
• Identifikasi dan sertifikasi pihak ketiga: keputusan untuk membeli masih terbatas oleh ketersediaan pihak ketiga yang mampu memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan. Proses sertifikasi akan memastikan bahwa pihak ketiga yang dipilih dan keputusan untuk membeli adalah keputusan yang tepat.
• Transparansi biaya: analisis lengkap harus mencakup konteks strategi dan kompetisi, rencana eksekusi dan implementasi, analisa risiko, finansial, dan skenario.
• Batasan keputusan-revisi: keputusan untuk "membeli" atau "membuat" bukan proses yang hanya terjadi sekali, perusahaan sukses memberlakukan batasan revisi yaitu keputusan yang sudah diambil akan dikaji kembali.
Pada dasarnya, jika produk baru cocok dengan strategi manufaktur, biaya produksi internal bersaing dan kapasitas tersedia, maka produk tersebut seharusnya dibuat sendiri. Sebaliknya jika produk itu tidak cocok dengan strategi manufaktur, rahasia perusahaan bisa dijaga dan pihak ketiga yang bisa memenuhi kebutuhan produksi tersedia, maka produk tersebut sebaiknya dibeli dari pihak ketiga.