Sunday, June 20, 2010

Kecil menjadi Besar

Sesuatu yang kecil tidak bisa diremehkan begitu saja. Kejadian sehari-hari dapat disebabkan oleh hal-hal yang kecil yang tidak disadari oleh kita sendiri. Kita cenderung memperhatikan hal-hal besar untuk dijadikan fokus.

Hal-hal yang kecil cenderung diabaikan. Perhatian dalam setiap detailnya memang membutuhkan suatu usaha yang lebih besar berkaitan dengan pemikiran, ketelitian, sikap hati-hati, dan evaluatif.

Perincian hal yang kecil-kecil cenderung dipersepsikan oleh kita sebagai sesuatu yang "ribet". Selain itu, hal-hal yang kecil dianggap sebagai sesuatu yang tidak memberikan dampak signifikan dalam kehidupan kita, padahal, menurut Thaler dan Koval dalam The Power of Small (2009), sesuatu yang kecil dapat memberikan dampak luar biasa dalam kehidupan kita semua.

Dalam menjalankan bisnis, sesuatu yang tampak besar dipandang sebagai sesuatu yang dapat memberikan hasil yang besar. Keputusan dalam mengembangkan suatu strategi sering kali berasal dari manajemen atas karena ada anggapan bahwa setiap keputusan dari manajemen atas jauh lebih penting daripada keputusan bawahan.

Suara dari karyawan, pihak pemasok, distributor, bahkan satpam pun tidak boleh diabaikan begitu saja. Perusahaan-perusahaan besar juga sudah ada yang memfokuskan perhatian pada hal-hal yang kecil dengan memperhatikan masukan dari karyawan, misal 3 M.

Begitu juga dengan metode kreatif Google yaitu aplikasi metode kerja yang menerapkan 80% dan 20% waktunya untuk berkarya kreatif. Penciptaan ide-ide kreatif tidak perlu melalui usaha dengan riset besar dan membutuhkan biaya besar.

Namun, penemuan ide-ide kreatif bisa dilakukan dari hari ke hari dengan memanfaatkan waktu detik demi detik. Cara penciptaan ide ini tidak menjadi suatu beban karena dilakukan secara rutin.

Metode kerja yang sederhana ini dapat menghasilkan karya yang luar biasa pada Google yang bisa kita nikmati saat ini antara lain Google Earth, Google Chrome, Google Sites, dan Google Translates.

Selain itu, kekuatan Internet saat ini luar biasa sekali dan bisa mengubah pandangan orang banyak terhadap sesuatu yang tadinya tidak menjadi fokus perhatian menjadi fokus perhatian luar biasa.

Kekuatan Internet memudahkan orang berinteraksi dengan cara mengirimkan e-mail ke e-mail orang lain. Pernyataan sederhana seseorang dalam e-mail, facebook, dan twitter bisa memengaruhi kinerja bisnis perusahaan atau entitas tertentu.

Masih ingat kasus Prita atau film 3 Idiots. Kasus ini menunjukkan bagaimana sesuatu yang kecil yaitu berangkat dari suara konsumen bisa memengaruhi perusahaan untuk memperbaiki strategi bisnis.

Hanya dari keluhan Prita sebagai konsumen melalui Internet, semua orang menjadi mendukungnya dan menuntut Rumah Sakit Omni Internasional harus mengubah kebijakan dan memperbaiki strategi.

Film 3 Idiots menjadi melonjak pengagumnya karena ada seseorang berkomentar melalui twitter yang akhirnya menjadi trending topic beberapa waktu lalu. Tentu saja ini menguntungkan Blitzmegaplex yang sebelum menjadi trending topic, tayangan film tersebut sepi penonton.

Suara konsumen yang sederhana dan tampaknya tidak ada artinya ini ternyata bisa mengubah banyak pemikiran perusahaan.

Internet memang di satu sisi memberikan banyak keuntungan, tetapi ada juga sisi negatifnya. Proporsi seseorang untuk menggunakan internet setiap harinya bisa memakan waktu hampir 2-3 jam, bahkan bisa lebih.

Fenomenda BlackBerry, iPods yang melanda saat ini menyebabkan terciptanya sindrom attention deficit disorder. Goleman mengacu fenomena ini sebagai interaksi I-it, artinya interaksi dengan benda mati dan tidak ada sentuhan manusiawi.

Hal ini juga melanda dalam perusahaan. Keadaan ini bisa menyebabkan karyawan menjadi terisolasi dalam kerja. Memang diakui, interaksi dengan Internet memudahkan orang untuk mengirim pesan tanpa batas waktu dan tempat.

Hanya saja, hal ini menciptakan suatu halangan bagi orang untuk membangun relasi sosial dengan sentuhan manusiawi. Aspek ini merupakan hal sepele tetapi memberi makna besar.

Hubungan sosial yang baik sebenarnya membutuhkan adanya kontak fisik dengan dimulai hanya menyapa, menanyakan keadaan keluarga, keadaan pekerjaan, bahkan pencapaian kerja.

Usaha ini memang sederhana sekali, tetapi apabila yang melakukan atasan sendiri untuk turun langsung ke bawah dengan menanyai karyawan dan memulai menanyakan hal yang sangat sederhana, ini bisa menciptakan kondisi psikologis karyawan yang berbeda.

Karyawan menjadi seseorang yang diperhatikan, sehingga secara mental ini bisa membentuk persepsi, sikap dan akhirnya tindakan karyawan untuk bisa meningkatkan pengabdian kerja dengan baik.

Perhatian pada hal yang kecil juga berkaitan dengan metode kerja. Metode kerja Jepang Kaizen merupakan metode kerja yang menerapkan perbaikan secara teratur dari hal yang kecil.

Penciptaan bisnis yang baik tidak berasal dari suatu perubahan yang besar, tetapi bisa dilakukan pada setiap harinya dari memulai hal kecil dalam pekerjaan sehari-hari serta melakukan pencatatan perubahan setiap harinya. Metode kerja ini bisa membuat banyak perubahan dan penciptaan ide briliant pada perusahaan Jepang.

Kita juga bisa mulai memperhatikan yang kecil melalui tahapan demi tahapan. Ada pepatah 'sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit'. Sesuatu yang kita usahakan baik dalam kehidupan, pekerjaan, dan usaha bisnis sebaiknya tidak berangkat dari sesuatu yang besar, langsung jadi atau instan.

Semua membutuhkan pengorbanan dari waktu ke waktu dengan memperhatikan setiap proses sederhana secara detail, dengan demikian kita bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam diri kita dan bisa dijadikan perbaikan pada masa yang akan datang.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda..

CANTIK

Nonacne merupakan produk untuk mengobati kulit berjerawat. dan membantu menghilangkan jerawat dan mencegah kemunculannya kembali. Mengkonsumsi suplemen ini secara teratur menghasilkan kulit yang indah dan halus.

Produk Herbal Buy my product
Untuk informasi pemesanan silahkan Klik Link berikut:
Obat anti Jerawat
Oder Pembelian