Penis yang besar bisa menjadi faktor perselingkuhan

Ukuran organ intim bagi pria telah menjadi sorotan sejak masa purba hingga zaman teknologi saat ini. Namun, sebuah jajak pendapat mempertanyakan bahwa ukuran memang sangat menentukan.

Dalam sebuah jajak pendapat, peneliti menanyakan kepada 545 istri nelayan di Kenya. Sebanyak 34 orang di antaranya mengaku berselingkuh. Penelitian menunjukkan, para istri lebih cenderung berselingkuh bila pasangan memiliki organ intim berukuran lebih besar.

Data signifikan dengan hasil survei kaum Adam. Nelayan pria yang mengaku istrinya selingkuh memiliki ukuran alat vital lebih besar daripada nelayan pria dengan istri setia.

Penulis laporan mengatakan, "Anehnya, wanita yang memiliki pasangan dengan ukuran organ intim lebih besar dikaitkan dengan kemungkinan hubungan di luar pernikahan," tulisnya, dikutip Daily Mail.

Hasil studi menyebut, setiap tambahan ukuran panjang alat vital 2,5 sentimeter, kemungkinan pasangan wanita selingkuh meningkat hampir 1,5 kali.

Ilmuwan menambahkan, "Data kualitatif menyebut wanita dengan pasangan yang memiliki organ intim lebih besar cenderung mengalami rasa sakit dan tidak nyaman dalam hubungan seksual. Kondisi itu menghalangi kepuasan seksual yang diinginkan," katanya.

Penelitian gabungan ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE oleh para ilmuwan dari Pusat Penelitian Mikrobiologi di Kisumu Kenya, Kenyatta University di ibu kota Nairobi, University of California dan University of Alabama.

Definisi selingkuh :
Selingkuh sering diartikan sebagai kondisi dimana seseorang sedang bosan atau tidak bahagia dengan pasangan resminya lalu beralih ke lain hati. Namun seperti kata Michael Baisden dalam bukunya Never Satisfied: How & Why We Cheat (Legacy Publishing, New York, USA, 1998), ada juga suami maupun istri yang berselingkuh sekalipun hubungan dengan pasangan resminya baik-baik saja.

Di abad 21 ini, tulis Michael, tempat kerja merupakan lokasi paling potensial untuk melakukan selingkuh. Bermula dari pertemuan di lift, makan siang singkat di kantin kantor, hingga akhirnya berlanjut dengan janji menghabiskan akhir pekan bersama. Begitu Michael menuliskan pandangannya.

Menurut Michael, kesetaraan pria dan wanita kini semakin sejajar dan inilah yang menyebabkan berubahnya gaya relasi pria dan wanita. Kendati dorongan untuk berselingkuh sebetulnya sudah ada sejak dulu. Kaum Adam konon tergerak untuk berselingkuh lantaran memang menginginkannya sekaligus ingin menguji kelelakiannya. Memang patut disayangkan bila pria kerap tak bisa mengontrol keinginan yang satu ini, lantaran dominasi hasrat seksualnya.

Sebaliknya dengan kaum Hawa. Meski ada kalanya memimpikan romansa ekstramarital, namun wanita sadar betul kalau itu cuma khalayan belaka. Kendati demikian, tulis Michael, ada juga kok wanita yang coba-coba mencari sensasi ingin merasakan “enaknya” selingkuh. Tentu saja fakta tersebut bukan lantas berarti semua pria pasti nyeleweng. Terbukti, masih ada begitu banyak pria yang tetap menjunjung kesetiaan sampai mati.