Buat Si Bos Kagum Pada Anda

Siapa, sih, yang tidak ingin "disayang" oleh atasan? Tentunya semua karyawan ingin mendapatkan perhatian dari bos atas pekerjaannya. Namun sayangnya, untuk meluluhkan hati si bos dan mendapatkan apresiasinya atas apa yang telah kita lakukan untuk perusahaan, tidak semudah membalik telapak tangan.

Ibaratnya, untuk bisa dikagumi oleh seseorang, tentu harus ada pengorbanan untuk "mempercantik" diri. Dan dalam hal ini, jika ingin kinerja Anda dihargai oleh bos, maka harus ada profesionalitas yang Anda tawarkan dan berikan secara tulus kepada perusahaan tempat Anda bekerja.

Dengan begitu, bos pun akan mengarahkan perhatiannya pada Anda, dan "hujan" pujian pun bukan tidak mungkin akan mengalir deras atas kinerja dan profesionalitas kita.

Untuk mewujudkan itu semua, berikut tipsnya:

Perhatikan kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan titik paling krusial karena berhubungan langsung dengan performa kerja. Mengapa demikian? Dari disiplin sebuah keberhasilan berawal, dimana perusahaan pun akan menilai seberapa baik kinerja karyawannya melalui kedisplinan kehadiran di kantor, ketepatan waktu penyelesaian dateline kerja dan kedisplinan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan.

Tingkatkan kualitas kerja
Istilahnya harus ada pengorbanan untuk mencapai sebuah keberhasilan. Maka dari itu, tingkatkan selalu kinerja Anda, dan jangan ragu untuk melakukan evaluasi untuk setiap hasil kerja Anda. Dengan begitu, kualitas kerja Anda akan semakin membaik.

Tidak ada 'White Lie'
Sebaiknya jangan pernah berurusan dengan yang namanya kebohongan. Kendati, kadang berbohong demi kebaikan itu diperbolehkan, namun sebaiknya jangan tujukan 'White Lie' (bohong untuk kebaikan) kepada bos Anda, karena itu sama saja dengan "menusuknya dari belakang".

Dan Anda pun tentu sadar, bukan, dengan resikonya, jika "White Lie" itu justru berbalik menyerang Anda layaknya bumerang? Yup, jangan harap bos Anda akan mempercayai Anda seperti dulu lagi. Karena satu kebohongan kecil bisa menghacurkan kepercayaan yang sudah susah payah dibangun.

Jadi, katakanlah yang sebenarnya jika bos bertanya sesuatu - misalnya hasil rapat dengan klien, meskipun hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Dengan begitu, bos Anda bisa mengambil langkah-langkah recovery (perbaikan) apabila ada kendala yang dihadapi oleh karyawannya.

Berpikir positif
Ada kalanya bos marah-marah tidak jelas dan membuat karyawannya ketar-ketir dengan kondisi bos yang sedang tidak bersahabat itu. Anda boleh saja binggung dengan kondisi bos Anda yang seperti itu, tapi cobalah berpikir positif dengan apa yang sedang dialami bos Anda.

Bos Anda juga manusia, dimana selayaknya manusia biasa, ia pasti punya emosi yang kadang sulit terkontrol. Jadi, usahakan untuk tidak melihat kemarahan bos dari sisi negatifnya saja. Karena, siapa tahu, kekesalan bos itu berawal dari kesalahan dan kelalaian yang kita lakukan, sehingga membuat perusahaan merugi atau kehilangan proyeknya.

Dan juga layaknya orangtua yang marah terhadap anaknya yang nakal, tentunya kemarahan bos tidak hanya kekesalan semata, namun jauh daripada itu, kekesalan yang diluapkan bos kepada kita melalui sikap yang jutek, perkataan yang ketus, adalah "cambuk" bagi kita agar menjadi pribadi (karyawan) yang lebih baik lagi, dan tidak melakukan kesalahan yang sama, yang bisa merugikan banyak pihak.

Jadi, yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi diri sendiri, apabila bos Anda sudah bersikap yang diluar kebiasaan (seperti marah-marah). Dengan begitu, Anda pun bisa mengambil pelajaran dari situasi-situasi seperti itu dimasa yang akan datang.

Berosialisasi dengan bos
Anda tidak perlu harus bersikap sok dekat dengan atasan Anda untuk mendapatkan perhatiannya. Namun, ikut mengungkapkan ide-ide Anda saat rapat, sangat membantu memperkenalkan keberadaan Anda di perusahaan itu kepada bos.

Perhatikan penampilan
Pakaian apa yang Anda kenakan di kantor, bisa jadi memberikan nilai tersendiri untuk performa Anda. Karena, penampilan merupakan salah satu faktor penunjang kinerja Anda di kantor, jadi jangan abaikan penampilan Anda saat bekerja.