Apakah Wanita kalah dari Pria ???

Ada yang bilang wanita itu dari Venus, pria dari Mars. Pria tampaknya lebih gampang mengejar karir hingga ke jenjang teratas, sementara wanita sepertinya (banyak) yang menembus langit-langit kaca. Tak terlihat, namun rintangan itu ada.

Namun jangan pernah menyesal jadi wanita. Dalam enam studi yang sudah dituntaskan pada dekade lalu, para peneliti di AS membandingkan kemampuan dari para eksekutif pria dan wanita. Metodologi yang dipakai amat bervariasi, melibatkan evaluasi kinerja, kuesioner, observasi dan evaluasi rekan sekantor. Penelitian ini memastikan kebijaksanaan kuno, bahwa wanita memiliki keunggulan dalam hal keahlian manajemen.

Kebijaksaan kuno mengatakan para wanita sanggup memimpin untuk area-area berikut:

1. Team-Building

Para wanita terbukti bagus menjadi pendorong dan menjadi fasilitator dalam kelompok. Sebuah studi pada tahun 1999 yang dilakukan oleh Lawrence A. Pfaff and Associates di Michigan menemukan bahwa wanita akan selalu mendapatkan peringkat lebih tinggi ketimbang pria dalam menjadi fasilitator sebuah kerja tim, sebuah kemampuan yang stereotip hanya dimiliki kalangan perempuan.

2. Empowering

Wanita lebih piawai ketimbang pria untuk menjalankan peran sebagai fasilitator kepemimpinan, sebuah gaya yang dapat diterima dan menunjang yang lain (Porat, 1991). Pemimpin yang pintar menjadi fasilitator dan bisa memotivasi orang ketimbang menerapkan reward and punishment, hanya dimiliki kaum perempuan.

3. Communication

Wanita yang bekerja di bidang pendidikan ditemukan lebih banyak menggunakan gaya komunikasi terbuka yang berasal dari perhatian mereka terhadap hubungan. Akibatnya, mereka berkomunikasi lebih sering ketimbang para pria dengan para koleganya, orang di sekelilingnya dan bawahan (Connor, 1992). Dalam dunia bisnis, komunikasi terbuka menunjang umpan-balik dan berbagi informasi serta kekuatan.

4. Consensus-Building

Wanita dikaruniai bakat kerjasama dan kontribusi yang menunjang, dalam pembuatan keputusan (Porat, 1991). Para anggota tim mengetahui kontribusi mereka dihargai. Namun demikian, pembangunan kesepakatan dapat menjadi sebuah lubang jebakan bagi perempuan. Karena acapkali, dengan penggunaan konsensus bersama, keputusan yang dihasilkan akan bergantung kepada pendapat orang lain. Seorang pemimpin sejati tahu kapan saat harus stop kompromi dan harus membuat sebuah keputusan tepat.

5. Almost Everything Else

Namun kekuatan wanita tidak hanya terbatas terhadap kemampuan-kemampuan yang disebut di atas. Dari enam studi itu, lima mengindikasikan bahwa bos wanita mendapat angka lebih tinggi ketimbang para pria dalam hal parameter keahlian kepemimpinan. Pada studi keenam, posisi keahlian pria dan wanita sejajar

Nah, siapa bilang kemampuan wanita kalah dibanding pria?