Menginginkan gaji lebih besar di tempat lain? Syaratnya mudah: bernegosiasilah. "Jika Anda menginginkan sesuatu, lebih baik negosiasikan," saran Robin L. Pinkley dan Gregory B. Northcraft dalam buku larisnya 'Get Paid What You're Worth'. Mereka berpesan,"Biasanya perusahaan menawarkan gaji yang lebih rendah dengan harapan Anda akan bernegosiasi."
Agar negosiasi berjalan mulus, perhatikan rambu-rambu: apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak, berikut ini:
1. Do: Persenjatai diri Anda dengan sebanyak mungkin informasi dengan mengecek website industri tempat Anda berada, khususnya kisaran gaji.
Don't: Mengabaikan informasi dari sejumlah perusahaan konsultan. Meski sebagian besar data yang dikoleksi perusahaan ini tak terbuka untuk umum, namun tersedia banyak artikel dan informasi di website mereka yang akan membantu Anda memahami bagaimana pandangan perusahaan serta cara mereka menentukan level kompensasi.
2. Do: Tahan informasi soal gaji selama mungkin. "Informasi gaji seringkali dipakai oleh perusahaan sebagai alat saring. Sebaiknya tahan segala informasi mengenai gaji dari perusahaan potensial, jadi Anda tak langsung 'masuk kotak' bahkan sebelum diberi kesempatan wawancara," saran Denise Cooper, Vice President of Human Resources for Peoples Energy, di Chicago.
Don't: Merasa tertekan untuk membocorkan sebuah gambaran spesifik. Sebaliknya gunakan kata terbuka, bisa dinegosiasikan atau kompetitif terkait gaji.
3. Do: Tundalah proses negosiasi gaji selama mungkin. Setiap menit yang dihabiskan dengan perusahaan yang Anda incar merupakan waktu berharga yang bisa dipakai untuk mengekplorasi pekerjaan dan berbagai jenis tanggung jawab di dalamnya. Ini akan membuat Anda fokus pada kekuatan dan kemampuan terkait posisi yang ditawarkan, sekaligus menunjukkan 'nilai' Anda kepada mereka.
Don't: Malu menjelaskan segenap keahlian dan pengalaman yang akan membuat Anda direkrut. Kalau ingin menceritakan siapa Anda sesungguhnya, sekaranglah saatnya. Kenali nilai keahlian, pengalaman dan pencapaian Anda yang akan membuat Anda berharga.
4. Do: Biarkan perusahaan yang Anda incar melakukan aksi pertama pembicaraan gaji. Kenali, bahwa kisaran gaji yang ditawarkan akan memberi Anda ide untuk menawar.
Don't: Memberikan jumlah gaji yang diinginkan, saat diminta menyebutkan jumlah gaji yang diminta. Sebaliknya, tanyakan berapa kisaran gaji yang ditawarkan terhadap karyawan yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan pengalaman di bisnis tersebut.
5. Do: Jujurlah terhadap gaji sekarang, jika Anda masih bekerja di kantor lama. Meninggikan jumlah gaji sama saja 'menggali lubang sendiri' karena bisa saja kan calon perusahaan ini melakukan crosscheck ke perusahaan yang menggaji Anda sekarang?
Don't: Jangan langsung menerima tawaran, meski yang mereka tawarkan melebihi yang Anda harapkan. Sebagian besar perusahaan akan selalu punya ruang untuk negosiasi. Pinkly dan Northcraft menyatakan bahwa 80% perusahaan lebih suka karyawan melakukan negosiasi ketimbang langsung menerima tawaran perusahaan. Hanya 20% yang menyatakan suka jika si calon karyawan langsung menerima tawaran gaji tanpa bicara ba bi bu lagi.
Agar negosiasi berjalan mulus, perhatikan rambu-rambu: apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak, berikut ini:
1. Do: Persenjatai diri Anda dengan sebanyak mungkin informasi dengan mengecek website industri tempat Anda berada, khususnya kisaran gaji.
Don't: Mengabaikan informasi dari sejumlah perusahaan konsultan. Meski sebagian besar data yang dikoleksi perusahaan ini tak terbuka untuk umum, namun tersedia banyak artikel dan informasi di website mereka yang akan membantu Anda memahami bagaimana pandangan perusahaan serta cara mereka menentukan level kompensasi.
2. Do: Tahan informasi soal gaji selama mungkin. "Informasi gaji seringkali dipakai oleh perusahaan sebagai alat saring. Sebaiknya tahan segala informasi mengenai gaji dari perusahaan potensial, jadi Anda tak langsung 'masuk kotak' bahkan sebelum diberi kesempatan wawancara," saran Denise Cooper, Vice President of Human Resources for Peoples Energy, di Chicago.
Don't: Merasa tertekan untuk membocorkan sebuah gambaran spesifik. Sebaliknya gunakan kata terbuka, bisa dinegosiasikan atau kompetitif terkait gaji.
3. Do: Tundalah proses negosiasi gaji selama mungkin. Setiap menit yang dihabiskan dengan perusahaan yang Anda incar merupakan waktu berharga yang bisa dipakai untuk mengekplorasi pekerjaan dan berbagai jenis tanggung jawab di dalamnya. Ini akan membuat Anda fokus pada kekuatan dan kemampuan terkait posisi yang ditawarkan, sekaligus menunjukkan 'nilai' Anda kepada mereka.
Don't: Malu menjelaskan segenap keahlian dan pengalaman yang akan membuat Anda direkrut. Kalau ingin menceritakan siapa Anda sesungguhnya, sekaranglah saatnya. Kenali nilai keahlian, pengalaman dan pencapaian Anda yang akan membuat Anda berharga.
4. Do: Biarkan perusahaan yang Anda incar melakukan aksi pertama pembicaraan gaji. Kenali, bahwa kisaran gaji yang ditawarkan akan memberi Anda ide untuk menawar.
Don't: Memberikan jumlah gaji yang diinginkan, saat diminta menyebutkan jumlah gaji yang diminta. Sebaliknya, tanyakan berapa kisaran gaji yang ditawarkan terhadap karyawan yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan pengalaman di bisnis tersebut.
5. Do: Jujurlah terhadap gaji sekarang, jika Anda masih bekerja di kantor lama. Meninggikan jumlah gaji sama saja 'menggali lubang sendiri' karena bisa saja kan calon perusahaan ini melakukan crosscheck ke perusahaan yang menggaji Anda sekarang?
Don't: Jangan langsung menerima tawaran, meski yang mereka tawarkan melebihi yang Anda harapkan. Sebagian besar perusahaan akan selalu punya ruang untuk negosiasi. Pinkly dan Northcraft menyatakan bahwa 80% perusahaan lebih suka karyawan melakukan negosiasi ketimbang langsung menerima tawaran perusahaan. Hanya 20% yang menyatakan suka jika si calon karyawan langsung menerima tawaran gaji tanpa bicara ba bi bu lagi.