Sukses dengan bisnis Pakaian bekas

Pakaian second-hand alias pakaian bekas kini bukan lagi barang "sampah". Dengan cermat, para penjual pakaian second-hand itu bisa "menyulap" pakaian yang tadinya terlihat tidak layak, karena terkesan lusuh, menjadi pakaian yang layak pakai kembali."Transformasi" itulah, yang pada akhirnya membuat para konsumen belakangan ini banyak memburu pakaian second-hand untuk dikenakan kembali.

Tidak hanya karena kondisinya yang masih bagus dan masih layak pakai, alasan harga yang jauh lebih murah pun menjadi salah satu pertimbangan para konsumen.

Selain itu, ketersediannya barang dan mudahnya akses untuk mendapatkannya, membuat para konsumen pun semakin "dimanjakan" dalam mencari model pakaian yang diinginkannya dan dalam momen belanja murah meriah.

Dengan adanya dua mata rantai yang saling menguntungkan (adanya konsumen dan pasokan barang yang cukup) itulah yang akhirnya membuat tidak sedikit orang melihat peluang bisnis pada pakaian second-hand ini.

Meskipun modal yang dimiliki tidak banyak, para calon pembisnis yang tertarik mengadu peruntungannya di bisnis ini, bisa membuka lahan bisnis baru, untuk menambah pundi-pundi keuangannya.

Dan seiring dengan semakin meluasnya informasi mengenai pakaian second-hand ini, membuat mereka yang menjalani bisnis ini mampu bertahan dengan bisnisnya itu, bahkan bisa menjadi bisnis sampingan diluar aktivitas utamanya sebagai pekerja kantoran atau Ibu Rumah Tangga, yang cukup menguntungkan.

Terbukti di beberapa bazar dan juga beberapa akun online shopping di situs jejaring sosial seperti facebook, banyak memperjualkan barang-barang - khususnya pakaian second-hand - dengan kualitas yang masih layak pakai dan tentunya dengan harga yang murah.
Kendati bisnis ini cukup menjanjikan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya Anda benar-benar terjun di bisnis ini, diantaranya:

• Ketelitian sangat dibutuhkan pada saat Anda membeli dan memilih pakaian-pakaian second-hand di beberapa tempat yang khusus menjual pakaian seperti itu. Karena namanya saja sudah second-hand, jadi harus cermat dan pelan-pelan dalam memilih setiap piece baju atau celana, atau lainnya agar mendapatkan model pakaian yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

• Kalau Anda masih terbilang baru dalam bisnis ini, sebaiknya belilah barang dalam jumlah satuan atau per potong saja, jangan per karung. Karena resiko beli pakaian dalam bal atau karungan adalah 50:50, kalau beruntungan seluruh atau sebagian besar kondisi pakaian masih dalam keadaan baik, tapi kalau lagi apes bisa-bisa sebagian besar kondisinya tidak lagi layak jual.

• Sebelum membeli pada pedagang pakaian second-hand eceran, sebaiknya selalui perbarui informasi Anda mengenai update fesyen terbaru. Meskipun pakaian bekas, tapi tidak sedikit model pakaiannya masih up-to-date alias tidak ketinggalan jaman. Jadi Anda bisa mengira-ngira mana pakaian yang bisa memenuhi kebutuhan pelanggan Anda.

• Ketahui target konsumen Anda apakah pakaian yang ingin dijual kembali untuk anak-anak, remaja, atau dewasa. Dengan begitu akan memudahkan Anda pada saat membeli stok dagangan Anda.

• Bandrol harga jual dengan harga yang wajar dan terjangkau konsumen. Tentunya barang second-hand tidak bisa dijual menyamai dengan harga barang baru.

• Kejujuran sangat diperlukan, karena dalam bisnis pakaian second-hand tentu kita tidak bisa menutupi berbagai kekurangan yang ada pada barang dagangan. Tentunya kerusakan kecil disana-sini akan menurunkan nilai jual, tapi alangkah lebih baik, jika kekurangan tersebut di informasikan kepada pelanggan sebelum menyetujui untuk membelinya. Dengan begitu, kepercayaan pelanggan akan terbentuk dan secara otomatis hal itu akan berpengaruh pada image bisnis Anda.

• Sebagaimana para pembisnis lainnya dari berbagai bidang usaha, kesabaran dan ketekunan haruslah diterapkan, karena sebagai wirausaha yang bergerak dalam bidang jasa - terutama bisnis barang second-hand - tidak bisa serta merta mengharapkan seluruh dagangannya laris manis dalam tempo yang secepat-cepatnya, meskipun dalam beberapa kondisi hal bisa saja terjadi.