"Pada usia dua hingga tiga tahun pertama merupakan peluang emas menjamin pertumbuhan yang optimal. Kecukupan zat gizi anak pada periode ini sangat penting demi tercapainya tumbuh kembang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya," papar Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr Titis Prawitasari, SpA(K) di sela acara Pocari Sweat Conference ke-10 yang digelar di Jakarta, Sabtu (23/2).
Titis mengatakan, berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu zat gizi makronutrien yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak, serta zat gizi mikronutrien berupa vitamin dan mineral. Di sisi lain, kebutuhan tubuh akan cairan juga perlu diperhatikan.
"Perhitungan kebutuhan zat gizi dan cairan biasanya dihitung berdasarkan umur, jenis kelamin dan aktivitas fisik yang dilakukannya. Adanya infeksi, stres serta keadaan lain yang memengaruhi metabolisme tubuh tentu saja dapat memperbesar jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi tubuh," ujarnya.
Jika tubuh kekurangan zat gizi makro akan terlihat kurangnya massa otot, tipisnya lemak di bawah kulit, serta anak terlihat kurus dan kuyu. Anak yang kekurangan mineral dan vitamin juga sering dihubungkan dengan kejadian perawakan pendek dan anak relatif lebih pendek jika dibandingkan anak seusianya.
"Di sisi lain, apabila anak mengalami kondisi kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi dapat memberikan gejala yang bervariasi. Gejala yang sangat ringan yaitu hanya berupa rasa haus, tetapi bisa terjadi penurunan kesadaran apabila dehodrasi berat," ujarnya.
Dia mengimbau agar orang tua bisa memberikan makan anak dengan menu seimbang, dan mengandung zat gizi makro dan mikro secara lengkap, serta asupan cairan yang mencukupi kebutuhan dan aktivitas sesuai dengan usianya
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda..