Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari University of Buffalo, Amerika Serikat, itu didasarkan pada ekspremen laboratorium. Peneliti mempublikasinya di jurnal PLoS ONE didasarkan pada eksperimen laboratorium.
Peneliti menggunakan cawan petri dan tikus untuk mengetes protein kompleks yang disebut Human lactalbumin Made Lethal to Tumor Cells (HAMLET). Dalam percobaan lab, peneliti menemukan senyawa HAMLET bisa meningkatkan sensitivitas bakteri yang tangguh terhadap antibiotik, membalikkan resistensi, dan membuat dosis antibiotik jadi lebih rendah saat diuji pada tikus sakit.
Kuman Streptococcus pneumoniae yang resisten terhadap antibotik jenis penisillin dan Staphylococcus aureus yang resisten metisillin mendapatkan kembali sensitivitasnya pada antibiotik yang sebelumnya bisa mereka kalahkan.
"HAMLET berpotensi untuk meminimalkan konsentrasi antibiotik yang kita gunakan untuk melawan infeksi, dan memungkinkan kita menggunakan antibiotik yang sudah ada untuk melawan kuman yang resisten," kata kepala peneliti Anders Hakansson.
Hakansson yang juga asisten profesor di bidang mikrobiologi dan imunologi menemukan protein kompleks saat bekerja di laboratorium Catharina Svanborg di Lund, Swedia. Di penelitian sebelumnya, protein kompleks itu telah memperlihatkan kemampuan membunuh secara selektif baik sel tumor maupun bakteri.
Ilmuwan berharap suatu saat protein kompleks itu bisa digunakan pada manusia, dengan mengombinasikan dengan antibiotik yang telah ada, untuk meningkatkan kemampuan melawan kuman yang membandel dan resisten terhadap antibiotik.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda..