Penyakit Afasia

Tahukah Anda? Hanya dua dari seratus orang yang peduli terhadap afasia, gangguan fungsi bicara pada seseorang akibat kelainan otak. Penyakit ini mempengaruhi penderita stroke stadium tiga.

Afasia terjadi ketika terjadinya serangan stroke yang membuat gangguan bahasa dan komunikasi pada pusat otak. Ia tak mempengaruhi intelegensi, tapi bisa mengakibatkan seseorang tak bisa mengekspresikan dirinya, mengucapkan kata-kata, dan merespon ketika berbicara.

30 relawan dilatih oleh York-Durham Aphasia Centre, a March of Dimes Canada programme, berkolaborasi dengan peneliti, dan Ontario Universities, dalam survei atas 832 orang dewasa di selatan Ontario. Mereka menemukan, dua persen responden bisa mengidentifikasi afasia dengan benar. Misal, gangguan komunikasi yang mempengaruhi kemampuan bicara, pemahaman, serta membaca dan menulis.

"Afasia adalah pemahaman yang sangat memprihatinkan. Tiba-tiba kehilangan bahasa setelah menderita stroke. Setidaknya 100 ribu warga Kanada menderita afasia kronis," ujar pimpinan Canadian Stroke Congress, Michael Hill.

"Ada banyak penderita afasia di Kanada. Sayangnya tak banyak yang memperhatikan ini. Kami ingin mengumpulkan beberapa warga Kanada untuk membandingkannya dengan hasil survei yang telah kami selesaikan di negara lain," ujar Project Coordinator, Rick Berry.