Gaji Atasan tinggi dapat memotivasi karyawan baru

MEMILIKI atasan dengan gaji besar ternyata membuat bahagia karyawan baru. Menurut sebuah survey di Jerman, hal itu justru dijadikan inspirasi dan motivasi oleh mereka.

Ahli ekonomi percaya pekerja yang berusia di bawah 45 tahun mendapatkan tingkat kepuasan dengan melihat bayaran tinggi seniornya. Itu terjadi karena bisa membuat mereka berpikir memiliki peluang yang sama untuk sukses.

Akan tetapi, efek positif ini ternyata memiliki batas waktu tertentu. Bagi mereka yang berusia di atas 45, perbandingan kisaran gaji yang terlampau tinggi malah bisa menyebabkan penderitaan. Sebab, mereka akan berpikir hanya memiliki sedikit waktu untuk mengejar potensi tersebut.

Kesimpulan itu didapat dari penelitian 'So Far So Good: Age, Sex, Happiness and Relative Income', yang dilakukan berdasarkan hasil survei di Jerman. Responden diklasifikasikan dalam kelommpok dengan karakteristik tertentu seperti umur, pendidikan, dan lokasi. Mereka mengklasifikasikan pendapatan dengan istilah 'klasifikasi kelinci' untuk yang dipromosikan secara cepat, dan klasifikasi 'kura-kura' untuk mereka yang berkembang lebih lambat.

Para peneliti mendapati dampak negatif dari pembandingan gaji, terbatas pada yang lebih tua. "Perbandingan cenderung membuat orang kurang bahagia. Dengan kata lain, makin tinggi tekanan di kelompok soal gaji, maka makin buruk perasaan yang dialami. Tapi pada pekerja muda, yang terjadi justru sebaliknya," ujar Profesor Feliz FitzRoy, salah satu peneliti, yang dikutip dari Telegraph.

Ia juga mengungkap, jika mereka yang di bawah usia 45 tahun, seperti diberi dorongan positif dengan mengetahui tingginya bayaran rekan-rekan mereka